“Jaga Kedaulatan Negeri dengan
Cinta Rupiah”.
Dalam
rangka menyegarkan uang Rupiah di masyarakat, Bank Indonesia mengadakan
kegiatan Ekspedisi Layanan Kas Kapal di Kepulauan Jawa Timur. Bekerjasama
dengan TNI-AL, menggunakan KRI Tombak, rombongan Bank Indonesia menyasar lima
pulau terpencil diantaranya Pulau Bawean, Pulau Masalembu, Pulau Sapaken, Pulau
Kangean, dan Pulau Sapudi. Perjalanan yang dilaksanakan selama tanggal 17
hingga 23 Mei 2016 ini memiliki dua agenda utama yaitu penukaran uang Rupiah serta
sosialisasi mengenai ciri keaslian uang Rupiah dan kebanksentralan.
Tingginya
antusiasme masyarakat terbukti dengan membludaknya jumlah nominal permintaan
penukaran uang. Tidak tanggung-tanggung, para warga dapat menukar uang hingga
mencapai Rp70 juta per orang. Selain alasan uang lusuh, sulitnya mencari uang
pecahan kecil menjadi faktor utama. Uniknya, hampir semua masyarakat membawa
uang dengan nominal mencapai puluhan juta rupiah hanya dengan kresek hitam
bahkan tangan telanjang. Seakan tidak sedikitpun kuatir terhadap kejahatan yang
rawan terjadi, seperti perampokan misalnya.
Masyarakat merasa sangat senang dan terbantu
dengan adanya layanan kas kapal ini. Seperti yang dikatakan Ibu Nurlaila, warga
Masalembu. Beliau mengatakan bahwa sebelumnya tidak mengetahui jika uang sobek
dapat ditukar utuh dengan nominal yang sama, banyak uang rusak dan sobek dengan
nominal kecil (seribu atau dua ribu Rupiah) dianggap sampah dan dibuang begitu
saja karena tidak laku di masyarakat. Masyarakat berharap Bank Indonesia lebih
sering lagi mengadakan kegiatan seperti ini.