Selasa, 22 Agustus 2017

Kemeriahan Panggung Jazz Traffic 2017


"Lupakanlah saja diriku... Bila itu bisa membuatmu.. Kembali bersinar dan berpijar seperti dulu kala.." Seru penonton Jazz Traffic 2017 mengiringi Sheila On 7 bernyanyi. 

18-19 Agustus 2017 Festival musik Jazz terbesar di Surabaya kembali digelar. Puluhan artis papan atas ikut serta dalam meramaikan panggung "Jazz Traffic" yang diselenggarakan oleh Radio Suara Surabaya. Radhini, Anji, Yura Yunita, Sammy Simorangkir, Virgoun, SO7 adalah sebagian nama yang mengisi acara selama 2 hari berturut-turut tersebut. 
Tak tanggung-tanggung, kemeriahan acara ini dilengkapi dengan 5 Stage dan 1 Lokasi khusus Food and Beverage yang ditata megah di gedung Convention & Exhibition Grand City Surabaya. Puluhan ribu penonton penuh sesak memadati area "Jazz Traffic" khususnya di panggung utama yang terletak di halaman gedung. Tak pandang usia, acara ini dipadati oleh pengunjung mulai dari ABG hingga ibu-ibu rumah tangga. 
Harapannya acara Jazz Traffic ini dapat menjadi acara tahunan kota Surabaya dan dapat menjadi wadah untuk mengapresiasi musisi lokal maupun nasional. ((vy))

Sabtu, 05 Agustus 2017

L U L U S !

Alvy Rahmatika, S.E. 25 Maret 2017,  embel embel nama itu akhirnya kudapatkan. Perjuangan 4.5 tahun menimba ilmu (lumayan menyesal sih telat 1 semester :") ), menempa tugas hingga mata berkantung seperti panda akhirnya terbayar. Berdandan mengenakan toga, melihat senyum orang tua bangga membuatku bahagia tak terkira. Tapi kesenangan itu hanya sesaat. Karena ini bukan akhir dari perjalanan, melainkan awal dimana kamu menghadapi kehidupan nyata. Sedari dulu kita sudah dibiasakan mengikuti alur bersekolah mulai dari TK, SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Kini kamu sendiri yang menentukan mau ke arah mana kamu berjalan, mau menjadi apa kamu esok, menghadapi realita bahwa kamu sudah dewasa. Bukan lagi remaja yang selalu berlindung dibalik ketiak orang tua. Sambutan hangat masyarakat sudah menantimu. Dimana orang sekitar mendadak menjadi perhatian. Suka bertanya bagaimana perkembangan terkinimu, apa kamu sudah bekerja, apa kamu lanjut kuliah, atau kapan kamu akan berkeluarga. Tak jarang mereka hanya sekedar bertanya karena "kepo" bukan sepenuhnya peduli. Bagi mereka yang tak suka dengan mu akan selalu mencemooh, dan yang suka akan selalu mendukung. Kamu akan merasa bahwa orang-orang begitu selfish. Dan kamu harus kuat. Bertahan. Sendiri.
So, buat kalian yang masih duduk di bangku sekolah, belajarlah dengan benar, asah potensi kalian sedini mungkin. Carilah teman sebanyak-banyaknya. Bergaulah, bermainlah, tapi dengan lingkungan yang baik. Karena pintar, bakat, dan relasi yang akan menolong kalian menghadapi asam manis kehidupan nanti. (Rahmatika, yang ingin waktu bisa diputar kembali).

Kamis, 09 Juni 2016

Menjemput Uang Lusuh di Lima Pulau Terpencil, Bank Indonesia Bersinergi Untuk Negeri


“Jaga Kedaulatan Negeri dengan Cinta Rupiah”.

                Dalam rangka menyegarkan uang Rupiah di masyarakat, Bank Indonesia mengadakan kegiatan Ekspedisi Layanan Kas Kapal di Kepulauan Jawa Timur. Bekerjasama dengan TNI-AL, menggunakan KRI Tombak, rombongan Bank Indonesia menyasar lima pulau terpencil diantaranya Pulau Bawean, Pulau Masalembu, Pulau Sapaken, Pulau Kangean, dan Pulau Sapudi. Perjalanan yang dilaksanakan selama tanggal 17 hingga 23 Mei 2016 ini memiliki dua agenda utama yaitu penukaran uang Rupiah serta sosialisasi mengenai ciri keaslian uang Rupiah dan kebanksentralan.
Tingginya antusiasme masyarakat terbukti dengan membludaknya jumlah nominal permintaan penukaran uang. Tidak tanggung-tanggung, para warga dapat menukar uang hingga mencapai Rp70 juta per orang. Selain alasan uang lusuh, sulitnya mencari uang pecahan kecil menjadi faktor utama. Uniknya, hampir semua masyarakat membawa uang dengan nominal mencapai puluhan juta rupiah hanya dengan kresek hitam bahkan tangan telanjang. Seakan tidak sedikitpun kuatir terhadap kejahatan yang rawan terjadi, seperti perampokan misalnya.
Masyarakat merasa sangat senang dan terbantu dengan adanya layanan kas kapal ini. Seperti yang dikatakan Ibu Nurlaila, warga Masalembu. Beliau mengatakan bahwa sebelumnya tidak mengetahui jika uang sobek dapat ditukar utuh dengan nominal yang sama, banyak uang rusak dan sobek dengan nominal kecil (seribu atau dua ribu Rupiah) dianggap sampah dan dibuang begitu saja karena tidak laku di masyarakat. Masyarakat berharap Bank Indonesia lebih sering lagi mengadakan kegiatan seperti ini.

Minggu, 08 Mei 2016

Pelatihan Penulisan GenBI se-Jatim


“Yang terucap akan hilang, yang tertulis akan abadi”, ujar Ibu Sirikit Syah selaku pemateri pelatihan penulisan GenBI.
Dalam rangka menumbuh-kembangkan budaya gemar menulis serta mengasah potensi para GenBI, Bank Indonesia mengadakan pelatihan penulisan feature dan opini  pada tanggal 20-22 November 2015. Sebanyak 60 mahasiswa terpilih dari 11 Perguruan Tinggi Negeri se-Jawa Timur hadir dalam kegiatan yang berlangsung di Royal Orchid Hotel, Kota Batu ini.
Tidak hanya sekedar diberi materi, para peserta juga dilatih secara langsung untuk menulis artikel feature dan opini. Bahkan, para peserta dituntut menghasilkan artikel dalam waktu relatif singkat. Suasana Kota Batu yang dingin, didukung dengan fasilitas yang lengkap dan nyaman membuat para peserta betah mengikuti pelatihan dengan narasumber terpercaya dari Sirikit Syah School dan Redaktur Harian Surya.
Pelatihan penulisan pun berakhir ketika Ibu Sirikit mengumumkan 10 karya terbaik dan 3 pemenang dari tulisan feature maupun opini. Tak tanggung-tanggung, mulai dari voucer belanja, modem, hingga gadget canggih diberikan kepada para penulis terbaik.
Tak hanya berakhir disitu, untuk megakrabkan para GenBI se-Jawa Timur, panitia membuat acara inagurasi di malam terakhir. Kekeluargaan GenBI sangat terasa ketika kami berbaur menikmati hidangan jagung bakar ditemani iringan live band serta perform dari para GenBI.
Keesokan paginya, kekompakan kami disatukan lagi melalui kegiatan outbond di Applesun Learning Center Kota Batu. Mulai dari mini games, paint ball, hingga rafting di Kali Watu. Meski kegiatan selama 3 hari ini sangat padat, tidak ada sedikit pun raut kelelahan di wajah kami, justru canda tawa, keceriaan, dan persahabatan tumbuh diantara kami, para GenBI.

ISEF 2k15


Bank Indonesia kembali menggelar Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF). Event ekonomi dan keuangan syariah terbesar di Indonesia ini kedua kalinya dilaksanakan di Surabaya selama 29 Oktober hingga 1 November 2015. Beragam kegiatan dikemas dalam acara yang diadakan di Empire Palace ini, mulai dari pameran produk dan layanan syariah, seminar dan talk show syariah, hijab dan fashion, serta festival kuliner.
Event yang berlangsung selama empat hari ini ditutup dengan jalan sehat “Sarong For Fun”. Para peserta beradu kreatifitas dalam mengkreasikan sarong sebagai atribut utama. Suasana pun pecah ketika panitia mulai menyebutkan angka demi angka kupon undian. Ada yang menghela nafas karena kurang beruntung, adapula yang berlari sambil bersorak karena telah memenangkan hadiah utama.
 Kemeriahan ISEF 2015 tentunya tidak terlepas dari peran aktif GenBI Surabaya. Kami tidak hanya turut serta dalam seluruh rangkaian kegiatan, tetapi juga melakukan kampanye untuk mempromosikan event ini. Dengan menggunakan berbagai atribut dan menampilkan pantomim, kami berkeliling CFD Taman Bungkul Darmo beberapa hari sebelum ISEF berlangsung.

Selasa, 03 Mei 2016

Sendiri

Terkadang setiap orang butuh waktu sendiri. Berjalan sendiri, menikmati keindahan alam dan senja seorang diri.
Bukan maksud untuk menutup diri, hanya untuk kepuasan hati.
Karena semakin aku tumbuh besar, semakin aku mengerti tentang kehidupan.
Canda tawa bersama teman selalu membuatku bahagia, namun tak jarang membuatku bertanya.
Apa iya itu ketulusan? atau hanya kepura-puraan?
Bukannya aku tak percaya pada kalian.
Namun pengalaman mengajarkanku banyak hal.
Aku sangat senang mendengarkan celotehan kalian. Dengan begitu aku merasa tak diabaikan.
Namun kadang malah membuatku ragu untuk membuka diri.
Takut saat tak sengaja kalian kukecewakan, malah menjadi senjata buatku sendiri.
Aku sadar hal ini tak baik untuk psikologisku sendiri. tak baik untuk menjadi orang yang menutup diri, menyimpan semuanya sendiri dalam hati.